-->

Simple! Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl)

Contoh Pembelajaran Contextual Teaching and Learning  Simple! Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan sebuah model pembelajaran yang mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia konkret yang berkembang dan terjadi di lingkungan sekitar penerima didik sesampai lalu beliau bisa menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil berguru dengan kehidupan sehari-hari mereka.

Pembelajaran kontektual atau yang lebih dikenal dengan sebutan CTL (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep berguru yang beranggapan bahwa anak akan lebih baik apabila lingkungan diciptakan secara alamiah, artinya berguru akan lebih bermakna apabila anak berguru dan menglaminya sendiri apa yang akan dipelajarinya, bukan sebatas mengetahui. Pembelajaran tak hanya sekedar guru memberikan materi pelajaran kepada siswa, tenamun bagaimana siswa memaknai apa yang dipelajarinya.

Center on Education and Work at the University of Wisconsin Madison mengartikan pembelajaran kontekstual, adalah “Suatu konsepsi berguru mengajar yang membantu guru menghubungkan isi pelajaran dengan situasi dunia konkret dan memotivasi siswa membuat hubungan-hubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan siswa sebagai anggota keluarga, masyarakat, dan pekerjaan serta meminta ketekunan belajar”.

Pembelajaran kontekstual ini menekankan pada daya pikir yang tinggi, transfer ilmu pengetahuan, mengumpulkan dan menganalisis data, memecahkan problema-problema tertentu baik secara individu inginpun kelompok.

Pembelajaran dengan CTL akan mecukupkan proses berguru yang hening dan menyenangkan lantaran proses pembelajaran dilakukan secara alamiah dan lalu penerima didik sanggup mempraktekkan secara eksklusif sedikit materi yang telah dipelajarinya. Pembelajaran CTL mendorong penerima didik memahami hakekat, makna dan manfaat berguru sesampai lalu akan menawarkan stimulus dan motivasi kepada mereka untuk rajin dan senantiasa belajar.

Dengan penerapan CTL hasil pembelajaran diperlukan lebih bermakna bagi penerima didik. Oleh sebabnya proses pembelajaranharus berlangsung secara alamiah dalam bentuk acara peserbaru sajadik bekerja dan mengalami, bukan dalam bentuk transfer pengetahuan dari guru kepada penerima didik. Strategi dan penggunaan metode dalam pembelajaran menjadi lebih penting dibandingkan dengan hasil pembelajaran.

Dengan menerapkan CTL ini guru tak hanya memberikan materi belaka yang berupa hafalan tenamun juga bagaimana mengatur lingkungan dan seni administrasi pembelajaran yang mecukupkan penerima didik termotivasi untuk belajar. Lingkungan berguru yang aman sangat penting dan sangat menunjang pembelajaran kontekstual dan keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan.

Sehubungan dengan hal itu, terdapat lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran yang memakai pendekatan CTL. Antara lain :

  1. Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge), artinya pengetahuan yang akan diperoleh penerima didik merupakan pegetahuan utuh yang terdapat keterkaitan satu sama lain. 
  2. Pembelajaran yang kontekstual merupakan berguru dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan gres (acquiring knowledge). Pengetahuan gres itu diperoleh dengan cara deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan, lalu memperhatikan detailnya. 
  3. Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), artinya pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tenamun untuk dipahami dan diyakini. 
  4. Mempraktekkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge), artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus sanggup diaplikasikan dalam kehidupan penerima didik, sesampai lalu tampak perubahan penerima didik. 
  5. Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap seni administrasi pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.

Berdasarkan karakteristik di atas, sanggup disimpukan bahwa cakupan untuk pembelajaran kontekstual ini merupakan pengutamaan pada hal-hal yang bersifat makna dari materi yang telah diajarkan oleh guru dan perhatian terhadap faktor kebutuhan individu siswa.

Adapun komponen pembelajaran kontekstual, yaitu: (1) konstruktivisme; (2) inkuiri; (3) bertanya; (4) masyarakat belajar; (5) pemodelan; (6) refleksi; (7) evaluasi konkret (autentic assessment).

Dalam tujuh komponen tersebut dimuat bermacam aspek yang diperlukan dari siswa, adalah mereka sanggup berguru sanggup bangun diatas kaki sendiri dan menghasilkan makna yang ditumbuhkan oleh siswa itu sendiri dalam setiap acara belajar-mangajar.

Mau tau info-info seputar dunia pendidikan?? Yuk klik link disini

0 Response to "Simple! Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl)"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel